-->

 


Iklan 4

Cegah DBD, Pemdes Desa Tugu dan Tugu Kidul Menggandeng Tokoh Pemuda Lakukan Fogging

SINYAL PENA
Sabtu, Mei 31, 2025, Mei 31, 2025 WIB Last Updated 2025-05-31T12:04:54Z





Indramayu,Sinyalpena.com –  Pemerintah Desa Tugu dan Tugu kidul Kecamatan Sliyeg mengadakan penyemprotan fogging bersama beberapa aliansi kepemudaan dan komunitas serta didampingi UPTD Puskesma Sliyeg untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).


Sebelum dilaksanakan kegiatan fogging seluruh jajaran yang terlibat mengadakan sosialisasi terlebih dahulu di aula kantor balai desa tugu bersama satgas penanggunglangan bencana epidemi DBD. Kegiatan sosialisasi berlangsung di kantor balai desa Tugu, Kecamatan Sliyeg  Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Sabtu (31/05/2025).

Kegiatan fogging ini merupakan salah satu upaya guna mencegah penyebaran dan berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit demam berdarah (DBD), Fogging dilakukan oleh sejumlah perangkat desa dan aliansi pemuda tugu lor dan tugu kidul, dimana pengasapan insektisida serupa akan dilakukan secara menyeluruh.

Fogging dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat yang sangat antusias dalam mendukung program ini. Tim kesehatan dari Puskesmas sliyeg dimpimpin langsung kepalas pukesmas. Sebelum pelaksanaan, petugas memberikan penyuluhan kepada warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan langkah-langkah pencegahan DBD.

Dr. Masludi Sopriyadi yang dipercayai sebagai nahkoda satgas penanggunglangan DBD di dua desa menuturkan, pertama-tama mengucapkan terimakasih kepada semua elemen yang peduli terhadap kesehatan masyarakat Tugu serta mengapresiasi kepada warga tugu yang sedang bekerja di negara korea (kuli gingseng) dengan sukarela menyumbangkan 2 mesin alat penyemprot fogging dan lengkap dengan APD.

"Saya secara pribadi dan mewakili semua jajaran dari masyarakat tugu mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada saudara kita yang dengan sukarela memberikan support yang maksimal demi menjaga berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti", Ujarnya.

Lebih lanjut Masludi yang akrab disapa Ludi menyampaikan, kita juga butuh kekompakan bersama dalam menyikapi wabah DBD dengan tidak membuang sampah sembarangan untuk memutus rantai penularan penyakit dan mengurangi risiko terkena demam berdarah.

Senada dengan ketua satgas, Kepala Puskesmas sliyeg Hj. Tasiroh menyatakan kegembiraannya terhadap masyarakat yang peduli dengan kesehatan serta berantusias menjadi contoh pelopor untuk gotong royong kebersamaan yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat.

"Kami UPTD kesehatan Sliyeg selalu mengupdate kabar dari pihak kesehatan dan kami juga menerima data yang terkena DBD saat ini Desa Tugu sebanyak 19 orang dan Desa Tugu Kidul sebanyak 6 orang rata-rata adalah anak-anak, serta kami pun selalu welcome untuk semua warga jika mengalami gejala-gejala DBD datang ke puskesmas untuk penangan pertama", ucapnya.

Selain fogging, Kapus Sliyeg Hj. Tasiroh juga mengedukasi masyarakat tentang cara mengenali gejala DBD dan langkah-langkah yang harus diambil jika mengalami gejala tersebut. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat, Tambahannya.

Kegiatan fogging ini mendapatkan sambutan positif dari dua kepala desa (Kuwu) yakni Kuwu Tugu dan Kuwu Tugu Kidul serta masyarakat setempat. Mereka menyadari pentingnya menjaga kebersihan dan melakukan tindakan preventif untuk mencegah penyebaran penyakit. Sejumlah warga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk serta melakukan kebersihan secara rutin.


"Alhmdulillah saya atas nama kepemerintah desa tugu dan tugu kidul mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua yang telah terlibat dan kepada  saudara kita yang sedang bekerja di negara Korea terima kasih pemberian alat  mesin fogging semoga bermanfaat untuk warga tugu khususnya, Tugu Satria, Sliyeg Semangat, Indramayu Reang", Tukas Kuwu Suwanto. (Red)


Komentar

Tampilkan

Terkini